Surat Cinta untuk Palestina




Dear Palestine ..                                                                                           
Teman-temanku di Palstine, lewat selembar kertas berawalkan dengan tinta merah dan berbingkai hati ini dan, dengan izin Allah akhirnya aku dapat juga menuliskan surat cinta untukmu nan jauh di sana. Teman-temanku, walau kamu jauh dimata tapi hati kita selalu dekat karena kita seorang muslim yang di ibaratkan satu tubuh. J
Palestine, dirimu itu negeri suci loh. Dirimu merupakan simbol Islam karena kamu punya masjid Al Aqsha. Masjid itu pernah menjadi saksi peristiwa Isra’ dan Mi’rajnya Nabi kita yaitu Muhammad SAW, juga masjid yang merupakan kiblat pertama kita sebagai umat Islam. Jika aku dan kamu sholat di dalamnya, kita diberi pahala berlipat ganda karena keberkahannya terekam jelas dalam Al Qur’an Surah Al Isra’ ayat Pertama.
Tahu tidak Palestine, Israel itu negara yang tidak sah. Dia yang awalnya menumpang pada kamu yang merupakan negeri suci, kini dia malah mengusir dan membunuh tuan rumahnya sendiri. Para pejuangmu yang sesungguhnya pemilik resmi tanah suci diusir paksa. Ancamannya mengerikan, “Pergi atau mati!” Wah, sungguh mereka tak tahu malu ya ..
Palestine, Israel itu tidak sendiri, coba saja kalau mereka sendiri pasti mereka itu sama pemberaninya seperti dirimu tapi dia malah mengajak banyak teman. Ketua besarnya adalah dari negeri Paman Sam, katanya negeri itu membantu dalam membiayai perang Israel sekitar 620 juta Dolar AS pertahun untuk melawan negerimu. Belum lagi dengan bantuan senjata yang dijual murah, serta kekuatan diplomasi via PBB dan seterusnya. Termasuk juga melalui penjualan-penjualan produk yahudi yang drastis di seluruh dunia.
Selain itu, ada juga teman-teman yang diberondong dengan peluru ketika shalat berjama’ah di masjidmu, mereka melakukan pembantaian massal saat penghunimu ingin mengungsi ke tempat yang lebih aman, sampai-sampai mereka menggunaan amunisi-amunisi terlarang saat melancarkan serangan ke pemukiman penduduk di jalur Gaza di negerimu, contohnya seperti bom Fosfor yang sangat mencemari udara itu. Ada pula pengantin baru yang diperkosa di depan suaminya kemudian dihabisi. Luar biasa sangat ya cara yang mereka lakukan terhadap dirimu dan teman-teman  yang tak kalah bejatnya kan Palestine.
Eitts, belum berhenti sampai di situ saja! Diam-diam mereka juga memboikot tanahmu dari dunia luar. Listrik dimatikan, air diracuni, udarapun tak lagi segar lantaran pencemaran bahan-bahan kimia yang terkandung dalam senjata yang digunakan para musuh untuk melawanmu.
Meskipun seperti itu, tidak pagi siang maupun malam hari, kamu berjuang mempertahankan hak kebebasan untuk bertahan hidup dari penyerbuan Israel dan teman-temannya, sang penjajah waktu yang tak punya hati dan perasaan. Begitu banyak rintangan dan cobaan yang bertubi-betubi dan tak hentinya yang kamu hadapi di sana. Walau, kamu dan pejuang-pejuangmu tak berdaya dan hanya bisa melawan mereka dengan senjata batu sedangkan mereka memakai berbagai jenis alat-alat perang yang cukup hebat. Tapi teman-temanku tidak pernah lelah, menyerah dan tetap mempunyai semangat yang tinggi. Aku sangat terharu mendengar perjuangan teman-temanku mempertahankan negeri suci itu, wahai Palestine..            
 Dirimu masih setegar batu karang yang dihempaskan ombak di lautan darah, berhujankan bom, walau kamu tahu upaya yang dilakukan Israel untuk memusnahkan segala yang bermerk dirimu, Palestine. Mengapa bisa  pejuang militan Palestina pula yang mereka beri label dengan teroris ya? Bermula dari itulah, mereka kemudian menembaki teman-temanku, membunuh dan membantai anak-anak tiap malamnya, para pemuda, ibu-ibu hamil juga orang-orang jompo yang tidak berdosa, membakar masjidmu, sekolah-sekolah, serta rumah-rumah yang ada.
Hmm, mungkin cuma itu lah sedikit gambaran tentang musuh kita yang bisa aku cerita padamu, Palestine..
Oh iya, aku lupa bilang kalau aku pernah mendengar cerita bahwa dirimu juga selalu membantu Negeri-negeri yang tertimpa musibah, contohnya waktu di Somalia (sebuah negara muslim yang terletak di benua hitam, Afrika) terjadi krisis pangan, pemimpin yang di sana langsung menyiapkan bantuan dengan mengirimkan beberapa dokter dan bahan makanan serta aneka perhiasan yang kamu miliki. Dulu, waktu di Indonesia terjadi gempa Wasior dan Merapi di Jogya juga teman-teman menyumbangkan 2000 Dolar kepada Negeriku. Wah, Palestine, sungguh kamu itu sebuah mukjizat ya, aku sangat beruntung loh bisa berkenalan sebanyak itu dengan dirimu. Hehe ..
Saudara-saudaraku seiman dan seakidah di Palestine, bersabarlah karena suatu hari nanti dibalik itu semua pasti ada jalan. Walau mereka menyerbu dirimu detik demi detik, hari demi hari, tahun demi tahun tapi yakinlah bahwa di dalam doaku selalu tersebut namamu, ditiap sujudku aku selalu memohon kepada Allah SWT. untuk melapangkan jalanmu demi meraih mimpi-mimpimu. Semoga, darah pemimpin dan darah pejuang-pejuangmu yang telah mengalir bagaikan sungai darah itu dapat terbalaskan. Mereka rela mati syahid untuk membela negerimu, meskipun para musuh melakukan berbagai macam cara bejatnya, meski mereka tak memiliki rasa sayang terhadap anak-anak kecil yang tak berdosa, rasa hormat terhadap orang yang lebih tua, dan tak punya kesadaran bahwa mereka juga lahir dari kandungan ibu mereka, namun kamu tetap mengatakan “we will not go down” pada mereka walau dihatimu mengatakan kesakitan ..
Mereka pasti akan mendapatkan azab yang pedih dari Allah, karena Allah itu Maha Segalanya dan setiap masalah yang terjadi pada kita berarti Allah itu sayang sama kita. Wahai saudara-saudaraku, buatlah aku bangga dengan perlawanmu, dengan pengorbananmu, dan dengan bebasnya tanah warisanku yaitu negerimu seorang, Palestine dan Yerussalemmu..
Keep optimis..!!
Keep spirit..!!
Palestine ..  Allah Akbar..!!
                                         Salam persahabatan Y
^^Mairi Sukma
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I'm Speechless

Secuil Kisah Kebab

Variously..