Dunia Fatamorgana I "Realita Kehidupan"

Salah satunya adalah Pacaran..
Ada yg bilang pacaran begini, begitu, dan sebagainya..
hmm, mungkin yang pernah baca buku "Terapi Virus Merah Jambu" mengerti apa itu Cinta..
VMJ itu dapat menyerang siapa saja termasuk mahasiswa yang dari covernya kata orang terlihat sangat menawan, berwibawa, alim, polos, dan sebagainya..
Namun tak disangka menjadi tersangka juga. Sering di dengar banyak yg mengatakan untuk wanita tetaplah jaga marwah diri, pacaran halal itu setelah akad nikah, jangan mendekati yang haram, malu-malu tapi mau juga, berikhtilat, cinlok (cinta lokasi), berteman karena ada maunya, diam-diam makan dalam, jarum halus, bocor halus, romantic organization, dan sejenisnya, begitu banyaknya kajian yang telah disampaikan, tak adakah sepatah nasihat yang tersimpan di hati kita. Yang keduanya adalah ghibah atau sering disebut menggosip..

Tiap orang tak di pungkiri pernah melakukan itu. Namun yang sangat di sayangkan adalah ketika calon guru mempunyai pengetahuan lebih di bidang tersebut. Mengapa kebanyakan orang selalu menegur org lain tp diri sendiri tak merasa, ibarat pepatah "Gajah dipelupuk mata tak tampak namun semut diseberang lautan tampak sangat jelas". Gosip itu ada beberaa macam jenis: di belakang dan di depan. Jika gosip itu dilakukan di depan maka itu bukan gosip tp menyindir secara terang-terangan, jika gosip itu dilakukan dibelakang maka gosip itu akan jadi pembicaraan yang tak putus-putusnya ibarat ilmu yang tak berakhir. Sebagian orang ada yang berani mengatakan langsung di depan tanpa melihat dia itu senior atau bukan walau terkadang di bilang gak sopan sih tapi daripada berbuat dosa dengan menceritakannya kepada org lain, ya sudahlah..
Tapi sebaiknya harus punya seni bertata krama tersendiri untuk melakukannya :)

Di mana ada akhlak yang bersih dan murni, di situlah ada agama. Di mana ada akhlak yang bersih dan murni, di situlah ada pengetahuan. Di manapun tidak ada akhlak yang baik, maka di sana tidak ada agama dan pengetahuan. Tidak mungkin ada ketakwaan, agama, dan pengetahuan jika tidak ada akhlak. Jadi seluruh pengetahuan dan keagamaan yang tidak mempengaruhi seseorang dengan akhlak, maka akan meninggalkan cacat dalam keagaamaan dan pengetahuan seseorang.
Beginilah cara kita menilai. Marilah kita jangan menilai orang lain dulu. Mari nilai diri sendiri. Agar kita dapat memperbaiki diri antara kita dan Allah. Karena terdapat cacat dalam diri seseorang yang hanya kelihatan bertakwa dan beragama. Entah karena putusnya pemahaman bagian agama tentang akhlak baik dan hubungan dengan orang lain (muamalat) atau sebab lain, kita tak tau..

Kita bukanlah orang yang baik tapi kita belajar dari orang-orang sekitar kita tentang bagaimana cara memahami kehidupan. Semoga kita menjadi orang yang lebih baik ya.. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I'm Speechless

Secuil Kisah Kebab

Variously..